Tugas dari Oma Nj

 

 

LAPORAN HASIL PENELITIAN

“Lahan Hijau Berkurang Petani Alami Kemiskinan”

 

 

 

 

Oleh :

Kelompok I “Khairil Anwar”

XI IPA 3 SMAN 12 PADANG

Anggota :

Aditya Muhammad

Gusra Fivti Sigit

Ivan Pratama

Rezki Desnanda Putra

 

 

Guru Pembimbing :

Dra. Hj. Nurhayati Jamal

 

 

TP. 2011/2012

 

 

 

 

  1. 1.   Judul

Lahan hijau berkurang petani alami kemiskinan

 

  1. 2.  Orang yang meneliti

     Kelompok 1 XI IPA 3

     Anggota :

            Aditya Muhammad

            Gusra Fivti Sigit

            Ivan Pratama

            Rezki Desnanda Putra

 

  1. 3.  Waktu Penelitian

Dimulai dari Kamis 5 Januari 2012 hingga Minggu   8 Januari 2012

 

  1. 4.  Tempat penelitian
  • Persawahan warga Surau Gadang di jalan raya Djamal jamil
  • Rumah seorang petani di daerah yang kami teliti
  • Warung internet
  • SMAN 12 Padang dengan seorang siswa XI IPA 1 (Dani Luthvi)

 

  1. 5.  Sebab penelitian
  • Tugas yang di berikan guru bidang studi
  • Kemiskinan yang melanda petani di pinggiran kota Padang
  • Semakin berkurangnya lahan hijau di daerah tersebut.
  • Hasil panen tahunan petani di kota Padang yang menurun dan mengakibatkan kenaikan harga beras.
  • Guna menambah pengetahuan peneliti di bidang pertanian

 

  1. 6.  Proses penelitian
  • Mengunjungi persawahan warga
  • Pengambilan foto sebagai bukti penelitian
  • Pendekatan terhadap narasumber
  • Wawancara dengan narasumber
  • Penyusunan hasil penelitian dan wawancara
  • Editing hasil penelitian

 

  1. 7.  Hasil penelitian

Setelah beberapa hari mengunjungi persawahan warga yang kami lakukan setelah pulang sekolah dan pulang dari labor TIK pada hari Minggu 8 Januari 2012 inilah hasil penelitian kami…… harap dimaklumi…..

 

ü  Berikut gambar yang kami ambil saat terjun ke lapangan

 

 

 

ü  Berikut hasil wawancara kami dengan narasumber

 

   Narasumber mengatakan bahwa permasalahan yang kami angkat menjadi tema penelitian sangatlah bagus. Karena permasalahan tersebut memang benar adanya, tapi tidak sampai menimbulkan kemiskinan di pihak petani meskipun ada beberapa petani yang mengalaminya. Narasumber menyatakan semenjak terjadinya gempa 30 September 2009 yang lalu, semakin banyak warga yang tinggal di tepian pantai yang membeli tanah persawahan warga di daerah jalur evakuasi (dalam hal ini daerah Surau Gadang). Ini menyebabkan petani terpaksa menjual tanah persawahannya karena pupuk bersubsidi dari pemerintah semakin mahal. Bukan hanya itu, para pengembang Proyek perumahan semakin kebanjiran tawaran untuk bekerja di daerah “mantan sawah”.

   Tidak hanya itu, dengan banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi daerah tersebut menjadi gersang dan panas. Terlebih asap kendaraan yang lalu lalang di daerah tersebut. Semakin berkurangnya lahan pertanian, tentu hasil panen tahunan petani juga semakin menurun. Secara tidak langsung harga beras di pasaranpun juga semakin mahal. Ini sangat menguntungkan petani, tetapi merugikan konsumen.

   Petani juga menyayangkan berkurangnya persawahan mereka. Karena hanya itu sumber penghidupan mereka. Petani yang menjual sawahnya akan beralih profesi menjadi pedagang asongan, pedagang di Pasar Siteba, tukang ojek atau bahkan pengangguran setelah uang hasil penjualan sawahnya habis untuk keperluan sehari-hari.

   “Meskipun begitu tetap ada hal positif yang kita ambil” ungkap narasumber. Karena dengan banyak warga yang bermukim di daerah ini menyebabkan daerah tersebut semakin ramai dan terkenal. “Harga tanahpun juga semakin naik! Ini bagus untuk investasi kami para petani kecil di masa depan yang tak menentu.”  tambah narasumber.

  

ü  Hasil penelitian dan editing yang telah kami lakukan dapat pembaca lihat pada lembaran laporan ini. He he he…

 

 

Oleh ivanhanyorin

ISLAM DI KOREA SELATAN

BUAT LHO YG SUKA KOREA, KHUSUSNYA YG MUSLIM… WAJIB BACA NI BLOG

Meski terbata-bata, seorang tentara Korea Selatan ini berhasil mengucapkan syahadat dan diresmikan masuk Islam. ISLAM AGAMAKU – “Saya memutuskan memeluk Islam karena saya yakin Islam merupakan agama yang paling manusiawi dan damai dibandingkan agama lainnya, dan menjadi Muslim dapat menuntunku menuju perang lainnya, perang menyebarkan perdamaian,” kata seorang tentara Korea Selatan yang memutuskan memeluk Islam setelah kepulangannya dari perang Irak di kota Irbil.
Pada Jumat siang lalu, sebanyak 37 anggota Unit Zaitun, termasuk Letnan Son Hyeon-ju dari Pasukan Khusus Brigadir 11, menapakkan kaki mereka di Masjid Hannam-Dong, Seoul, dan mengucapkan sumpah mereka kepada Allah SWT.
Para tentara tersebut juga telah mensucikan tubuh mereka dengan cara Islam, lalu mengucapkan dua kalimat syahadat setelah sholat Jumat, dipandu seorang Imam Masjid tersebut.
Menaati perintah Imam, seluruh tentara Korea berbaris rapi dan seakan menjadi simbol bagaimana sama ratanya mereka di mata Allah, dan mulai membuat pernyataan.
Satu persatu mereka mulai menyatakan syahadat dalam bahasa Arab yang masih belum fasih: “Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”

 

Pasukan unit Zaitun segera melaksanakan sholat setelah menyatakan diri menjadi seorang Muslim.
Kisah masuknya puluhan tentara Korea menjdi pemeluk Islam tersebut cukup menyita perhatian.
Ketika tiba di kota Irbil yang sebagian besar penduduknya adalah Muslim, para tentara Korea yang tidak beragama tersebut mendapatkan begitu banyak pencerahan dan mengaku menemui pencerahan paling berarti dalam hidup mereka.
Begitu mereka kembali ke negara asal mereka, sebagian tentara merasakan keingintahuan yang besar terhadap Islam, dan memperdalam tentang agama mulia ini di Masjid Hannam-Dong.
Beberapa petugas Masjid mengatakan para tentara mengaku terinspirasi betapa pentingnya agama homogeny (percaya kepada Tuhan Esa, dan begitu menerimanya Islam, bahkan kepada mereka yang non-Muslim, dan kekaguman mereka terhadap Islam yang melarang menyakiti wanita, bahkan dalam perang sekalipun.
Salah seorang anggota unit Zaitun lainnya, Paek Seong-uk dari divisi 11 mengatakan, “Ketika saya membaca isi Al Qur’an, saya merasakan ketertarikan yang besar terhadap Islam, dan memutuskan untuk memeluk Islam setelah kepulanganku ke tanah Korea.”
Dia juga menuturkan aspirasinya, “Jika nantinya saya kembali ke Irak, saya ingin berpartisipasi dengan masyarakat sekitar sehingga mereka dapat lebih merasa dekat sebagai saudara terhadap para tentara Korea, bukannya sebagai penjajah ataupun musuh, memberikan dukungan kemanusiaan terhadap mereka semua.”
Beberapa tahun sebelumnya, empat tentara AS yang sebelumnya menunaikan tugas di kota Fallujah juga menyatakan diri sebagai Islam setelah kepulangan mereka.
Salah seorang tentara bernama George Douglas, menuturkan bahwa selama berada di Irak, matanya benar-benar terbuka akan kebenaran Islam sebagai agama yang penuh cinta, kasih saying, serta pemaafan.
Dia menyatakan diri menjadi Islam, dan merubah namanya menjadi Mujahed Mohammad, menyatakan dia sangat kagum terhadap bangsa Arab yang membela mati-matian tanah mereka.

Oleh ivanhanyorin